Ehem, boleh dong kita bangga! Kekekekekekkkk…
Tahukah Anda bahwa Indonesia menyumbang dua jenis makanan termahal di dunia? Adalah blog KnowYourMoney dari Inggris yang membuat sebuah daftar berisi 10 Makanan Termahal di Dunia. Hebatnya, sup sarang burung dan kopi Luwak berturut-turut berada di urutan ke empat dan ke tujuh.
Memang pada urutan ke empat editor blog itu tidak mencantumkan Indonesia sebagai produsen sarang burung yang harga per kilonya adalah £1,000-£5,000. Indonesia paling tidak mengekspor 80-100 ton sarang burung ke Hongkong tiap tahun, sementara Malaysia cuma menghasilan 10-an ton saja. Cina memang sebagai surganya sup sarang burung karena mereka mempunyai resepnya. Bahkan sarang burung sebagai obat sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Sarang burung terbuat dari air liur burung yang sudah mengeras. Makanan yang dikenal oleh orang barat sebagai “Caviar dari Timur” yang paling mahal adalah yang berwarna merah darah.
Sementara itu kopi Luwak (bukan kopi Cap Tugu Luwak, lhooo) yang nangkring di posisi ke tujuh
sebenarnya adalah, maaf, tahi dari Luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Ceritanya, Luwak adalah binatang yang suka memakan buah kopi yang sudah masak. Namun, pencernaan hewan ini tidak mampu memproses biji kopi yang keras. Si Luwak ini hanya makan kulit biji kopi yang manis saja. Di dalam tubuh Luwak kopi ini berproses dengan zat asam yang menyebabkan biji ini menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Nah, meskipun sudah dimakan oleh Luwak, biji kopi ini tetap utuh ketika si Luwak ini be’ol. Harga per kilo kopi hasil be’ol Luwak ini adalah £140-£700. Mahal juga untuk feses binatang, ya? Kekekekekk…
Ya, begitulah. Negeri kita yang kadang kekurangan kedelai sebagai bahan baku tempe, yang sering harus mengimpor beras sebagai bahan makanan pokok, ternyata adalah sumber dari dua makanan termahal di dunia. Jadi, tegakkan kepala kita, busungkan dada kita, banggalah kita sebagai orang Indonesia. Kekekekekkkk…
Sumber Gambar: Wikipedia Nederland
Dua dari Sepuluh Makanan Termahal di Dunia Berasal dari Indonesia
Minggu, 17 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar